AQUA TIMES-ALONES
Selasa, 30 November 2010
WORLD'S MOST AMAZING VIDEOS
Diposting oleh
ilham egii maulana
di
04.36
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Senin, 29 November 2010
10 BLOG TERBAIK DI INDONESIA
1. Dewi Lestari (http://dee-idea.blogspot.com/)
2. Sawali (http://sawali.info/)
3. Budi Rahardjo (http://rahard.wordpress.com/)
4. Ndoro Kakung (http://ndorokakung.com/)
5. BenaBlog (http://www.benablog.com/)
6. Setiawan Dirgantara (http://amriawan.blogspot.com/)
7. Anang (http://anangku.blogspot.com/)
8. Dhodie (http://dhodie.com/)
9. Wimar Witoelar (http://www.perspektif.net/)
10. Eosmate (http://eosmate.blogspot.com/)
2. Sawali (http://sawali.info/)
3. Budi Rahardjo (http://rahard.wordpress.com/)
4. Ndoro Kakung (http://ndorokakung.com/)
5. BenaBlog (http://www.benablog.com/)
6. Setiawan Dirgantara (http://amriawan.blogspot.com/)
7. Anang (http://anangku.blogspot.com/)
8. Dhodie (http://dhodie.com/)
9. Wimar Witoelar (http://www.perspektif.net/)
10. Eosmate (http://eosmate.blogspot.com/)
Diposting oleh
ilham egii maulana
di
22.37
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Jumat, 26 November 2010
Sejarah Perang Vietnam
Pada tanggal 2 September 1945 di Hanoi, Ho Chi Minh secara umum mendeklarasikan kemerdekaan Vietnam. Ketika para komunis di Vietnam Selatan Viet Minh mengikutsertakan pemerintahan kolonial Perancis pada perang gerilya, bermula tepat setelah deklarasi kemerdekaan tersebut, Ho Chi Minh, pada posisinya sebagai pemimpin pergerakkan kemerdekaan di Vietnam Utara, memutuskan untuk bernegosiasi dengan Perancis. Alasannya adalah : pada waktu itu lebih dari 180.000 pasukan nasionalis Cina di Vietnam Utara; Viet Minh di Vietnam Utara merasa secara simultan liberalisasi mereka untuk melawan kekuatan dari kolonial Perancis dan pasukan Cina.
Pada tahun 1946, setelah Perancis membangun kembali pemerintahan kolonial mereka di Vietnam, para nasionalis Cina setuju diberlakukannya kembali pasukan Cina dari Vietnam. Hal ini telah terjadi, Viet Minh menambah serangan mereka terhadap kekuatan kolonial Perancis dan memasangnya juga di bagian Selatan dan Utara Vietnam. Ketika Perancis berhasil dalam menahan kota dibawah kekuasaan mereka, peraturan di daerah pedalaman makin bertambah karena Viet Minh.
20 November 1953, kekuatan kolonial Perancis menempatkan sebanyak 16.000 pasukannya di Bien Phu, yaitu sebuah lembah pegunungan di sepanjang perbatasan Vietnam Utara dan Laos Utara. Dari Dien Bien Phu, Perancis bermaksud untuk mengawasi daerah perbatasan di antara kedua negara. Hal ini dianggap perlu karena Viet Minh melakukan pergerakan komunis dilengkapi dengan persenjataan di Laos, Pathet Lao.
Militer Perancis percaya bahwa Lembah Dien Bien Phu yang memiliki panjang 19 kilometer dan lebar 13 kilometer, aman dari serangan Viet Minh. Namun pada minggu-minggu dan bulan-bulan berikutnya, pasukan Vietnam dibawah pimpinan Jenderal Giap, menyiapkan penyerangan ke Dien Bien Phu. Dengan bantuan lebih dari 200.000 orang kuli pengangkut barang, Viet Minh mengatur pengangkutan artileri berat ke gunung-gunung yang mengelilingi lembah Dien Bien Phu.
Pada bulan Maret 1954, Viet Minh memulai penyerangan mereka terhadap pasukan Perancis di Dien Bien Phu. Pada tanggal 7 Mei 1954, mereka berhasil menaklukan pusat komando Perancis. 9.500 anggota pasukan kolonial Perancis ditangkap. Ini merupakan kekalahan paling buruk dalam sejarah pasukan kolonial Perancis.
Lebih dari 20.000 orang Viet Minh dan lebih dari 3.000 orang Perancis terbunuh dalam pertempuran di Dien Bien Phu. Perang antara Viet Minh dengan Perancis yang berlangsung selama sembilan tahun, telah menelan korban jiwa yang sangat besar. Lebih dari satu juta warga sipil, 200.000 hingga 300.000 orang Viet Minh dan lebih dari 95.000 anggota pasukan kolonial Perancis telah kehilangan nyawanya.
Pada tanggal 20 Juli 1954 di Jenewa, negosiator Viet Minh dan Perancis setuju membagi Vietnam menjadi dua negara bagian : komunis Vietnam Utara dan kapitalis Vietnam Selatan.
Pada tahun 1959-1963, setelah gerilya komunis Vietnam Selatan dapat menjatuhkan pemerintahan Diem, pemerintahan komunis Vietnam Utara mengendalikan jalannya konfrontasi militer. Lebih dari 40.000 gerilya Vietnam Utara masuk ke wilayah selatan, dan memberikan persenjataan dan amunisi kepada komunis Vietnam Selatan, yang dibawa melalui jalan-jalan kecil Ho Chi Minh di wilayah Laos dan Kamboja.
Pada tahun 1961, presiden AS yang baru dipilih, Kennedy, mengirimkan 100 penasihat militernya yang pertama bersama dengan satu unit khusus dengan 400 tentara ke Vietnam. Pada tahun berikutnya, AS menambah jumlah pasukannya di Vietnam menjadi 11.000 tentara.
Pada tanggal 2 Agustus 1964, dua kapal pesiar Amerika di tembaki oleh kapal-kapal patroli Vietnam Utara di Teluk Tonkin. Amerika bersikeras bahwa kapal-kapal pesiar itu berada di perairan internasional. Dan menjadikan peristiwa itu sebagai alasan untuk membom Vietnam Utara untuk pertama kalinya. Hanya saja pada tahun 1971, diketahui bahwa dua kapal perang Amerika telah melanggar daerah perairan Vietnam Utara.
Pada bulan Maret 1965, pesawat tempur AS memulai Operation Rolling Thunder, pemboman besar-besaran terhadap Vietnam Utara. Sekitar tiga setengah tahun kemudian, bom-bom dijatuhkan di sekitar Vietnam Utara yang jumlahnya dua kali lebih banyak dari jumlah bom yang dijatuhkan pada Perang Dunia II.
Untuk mengurangi pembangunan industri dan penduduk negara, Vietnam Utara memberlakukan desentralisasi total ekonomi dan evakuasi sejumlah orang dari kota-kota.
Puncak Perang Vietnam pada tahun 1968, yaitu saat AS mengirimkan hampir setengah juta tentaranya ke Vietnam. Pasukan Australia, Selandia Baru, Korea Selatan, Filipina dan Thailand semuanya berjumlah 90.000 orang. Dan saat itu tentara Vietnam Selatan berjumlah 1,5 juta orang.
Front Pembebasan Nasional di bawah kepemimpinan komunis, yang diberi nama Vietkong oleh AS, memiliki kekuatan 400.000 pasukan.
Pada tanggal 1 Februari 1968, kekuatan Tentara Pembebasan Nasional memulai serangan Tet ke 105 kota-kota di Vietnam Selatan. Walaupun Vietkong berhasil dipukul mundur dan mengalami kekalahan (kecuali di Hué), serangan Tet ini merupakan saat yang menentukan dalam Perang Vietnam.
Serangan Tet mengakibatkan perubahan sikap AS. Setelah serangan Tet, pemerintahan AS tidak tertarik lagi ingin memenangkan perang. Tapi mereka hanya tidak ingin kehilangan reputasinya sebagai kekuatan militer terhebat.
Melalui operasi militer AS, angkatan udara AS melakukan pengeboman ke wilayah Vietnam Utara, dan berakhir pada Oktober 1968. AS mulai menarik kembali pasukan-pasukannya dari Vietnam.
Tahun 1969 di Paris, AS, Vietnam Selatan, Vietnam Utara dan Vietkong melakukan negosiasi untuk menarik seluruh pasukan AS dari Vietnam.
Pada tahun 1972, sebelum negosiasi Paris membawa hasil, AS telah mengurangi pasukannya sebesar 100.000 orang dari Vietnam.
Tanggal 30 Maret 1972, terjadi serangan komunis, tapi bukan oleh Vietkong melainkan oleh pasukan Vietnam Utara yang melewati garis demarkasi (17 derajat garis lintang utara) melanggar wilayah Vietnam Selatan. Pengeboman yang dilakukan secara terus-menerus oleh pesawat tempur AS, telah menyebabkan mundurnya pasukan Vietnam Utara.
Pada tanggal 27 Januari 1973, persetujuan gencatan senjata ditandatangani di Paris dan mulai diberlakukan sejak hari itu. Pada bulan Maret 1973, pasukan terakhir Amerika, meninggalkan Vietnam.
Dua tahun kemudian, Vietnam Utara dan kekuatan komunis Selatan memulai serangan dengan maksud untuk menguasai negara Vietnam Selatan. Beberapa minggu kemudian, tepatnya tanggal 30 April 1975, pasukan Vietnam Utara menduduki Saigon dan mengakibatkan berakhirnya perang yang telah berlangsung selama tiga puluh tahun.
Vietnam
Angkasa-online.com-Pada ajang perang Vietnam, persenjataan telah makin berkembang termasuk penggunaan pesawat-pesawat tempur jet yang bahkan telah memasuki era jet supersonik. AS menggunakan F-105 dan F-4 Phantom untuk menghadapi pesawat Rusia yang terdiri dari MiG-17 dan MiG-21.
Pada perang Vietnam inilah untuk pertama kali digunakan secara besar-besaran surface-to-air missile (SAM) sebagai salah satu komponen penting dalam sistim pertahanan udara. Teknologi elektronik juga menjadi sangat berpengaruh dalam perang ini dengan mulai banyak digunakannya bom laser-guided maupun yang optically-guided. Demikian pula penggunaan sistem deteksi rudal serta radar-jamming countermeasures. Juga roket baik yang air-to-air maupun yang air-to-ground.
Penggunaan kapal induk sebagai pangkalan pesawat-pesawat tempur menjadi begitu berperan dibanding dengan apa yang dilakukan pada Perang Dunia Kedua. Disamping itu dalam Perang Vietnam inilah dikembangkan sistem pengisian bahan bakar pesawat di udara oleh pesawat terbang tanker sebagai upaya AS dalam meningkatkan radius of action serta kemampuan manuver pesawat-pesawat tempurnya dalam melawan pesawat-pesawat produk Rusia.
Dalam ajang Perang Vietnam terlihat AS agak kewalahan dalam menghadapi keampuhan pesawat-pesawat tempur buatan Rusia. Untuk air-to-air combat Vietnam menggunakan MIG-17 dan MiG-19, sementara AS mengandalkan F-4 Phantom-nya. Pesawat AS lainnya yang banyak terlibat dalam perang Vietnam antara lain F-100, OV-10 Bronco, C-123, C-130 dan C-7 Trash Haulers, selain itu digunakan pula F-105, F-111 dan B-52 sebagai pembom.
Pada Perang Vietnam ini pulalah pesawat helikopter meningkat menjadi senjata tempur yang signifikan dengan pengembangan perannya dalam misi-misi observasi, combat tactical transport dan combat medical evacuation.
Tercatat pula dalam perang Vietnam ini, pengembangan pesawat C-47 Dakota yang dipersenjatai senapan mesin kaliber 12,7 mm di ekornya, sangat banyak membantu gerakan pasukan darat di bawah, pesawat ini dikenal kemudian dengan C-47 gun-ship.
Pada perang ini Rusia menggelar 2.300 surface-to-air missiles, ribuan penangkis serangan udara berbagai kaliber serta tidak kurang dari 180 pesawat MiG.
Pada tahun 1946, setelah Perancis membangun kembali pemerintahan kolonial mereka di Vietnam, para nasionalis Cina setuju diberlakukannya kembali pasukan Cina dari Vietnam. Hal ini telah terjadi, Viet Minh menambah serangan mereka terhadap kekuatan kolonial Perancis dan memasangnya juga di bagian Selatan dan Utara Vietnam. Ketika Perancis berhasil dalam menahan kota dibawah kekuasaan mereka, peraturan di daerah pedalaman makin bertambah karena Viet Minh.
20 November 1953, kekuatan kolonial Perancis menempatkan sebanyak 16.000 pasukannya di Bien Phu, yaitu sebuah lembah pegunungan di sepanjang perbatasan Vietnam Utara dan Laos Utara. Dari Dien Bien Phu, Perancis bermaksud untuk mengawasi daerah perbatasan di antara kedua negara. Hal ini dianggap perlu karena Viet Minh melakukan pergerakan komunis dilengkapi dengan persenjataan di Laos, Pathet Lao.
Militer Perancis percaya bahwa Lembah Dien Bien Phu yang memiliki panjang 19 kilometer dan lebar 13 kilometer, aman dari serangan Viet Minh. Namun pada minggu-minggu dan bulan-bulan berikutnya, pasukan Vietnam dibawah pimpinan Jenderal Giap, menyiapkan penyerangan ke Dien Bien Phu. Dengan bantuan lebih dari 200.000 orang kuli pengangkut barang, Viet Minh mengatur pengangkutan artileri berat ke gunung-gunung yang mengelilingi lembah Dien Bien Phu.
Pada bulan Maret 1954, Viet Minh memulai penyerangan mereka terhadap pasukan Perancis di Dien Bien Phu. Pada tanggal 7 Mei 1954, mereka berhasil menaklukan pusat komando Perancis. 9.500 anggota pasukan kolonial Perancis ditangkap. Ini merupakan kekalahan paling buruk dalam sejarah pasukan kolonial Perancis.
Lebih dari 20.000 orang Viet Minh dan lebih dari 3.000 orang Perancis terbunuh dalam pertempuran di Dien Bien Phu. Perang antara Viet Minh dengan Perancis yang berlangsung selama sembilan tahun, telah menelan korban jiwa yang sangat besar. Lebih dari satu juta warga sipil, 200.000 hingga 300.000 orang Viet Minh dan lebih dari 95.000 anggota pasukan kolonial Perancis telah kehilangan nyawanya.
Pada tanggal 20 Juli 1954 di Jenewa, negosiator Viet Minh dan Perancis setuju membagi Vietnam menjadi dua negara bagian : komunis Vietnam Utara dan kapitalis Vietnam Selatan.
Pada tahun 1959-1963, setelah gerilya komunis Vietnam Selatan dapat menjatuhkan pemerintahan Diem, pemerintahan komunis Vietnam Utara mengendalikan jalannya konfrontasi militer. Lebih dari 40.000 gerilya Vietnam Utara masuk ke wilayah selatan, dan memberikan persenjataan dan amunisi kepada komunis Vietnam Selatan, yang dibawa melalui jalan-jalan kecil Ho Chi Minh di wilayah Laos dan Kamboja.
Pada tahun 1961, presiden AS yang baru dipilih, Kennedy, mengirimkan 100 penasihat militernya yang pertama bersama dengan satu unit khusus dengan 400 tentara ke Vietnam. Pada tahun berikutnya, AS menambah jumlah pasukannya di Vietnam menjadi 11.000 tentara.
Pada tanggal 2 Agustus 1964, dua kapal pesiar Amerika di tembaki oleh kapal-kapal patroli Vietnam Utara di Teluk Tonkin. Amerika bersikeras bahwa kapal-kapal pesiar itu berada di perairan internasional. Dan menjadikan peristiwa itu sebagai alasan untuk membom Vietnam Utara untuk pertama kalinya. Hanya saja pada tahun 1971, diketahui bahwa dua kapal perang Amerika telah melanggar daerah perairan Vietnam Utara.
Pada bulan Maret 1965, pesawat tempur AS memulai Operation Rolling Thunder, pemboman besar-besaran terhadap Vietnam Utara. Sekitar tiga setengah tahun kemudian, bom-bom dijatuhkan di sekitar Vietnam Utara yang jumlahnya dua kali lebih banyak dari jumlah bom yang dijatuhkan pada Perang Dunia II.
Untuk mengurangi pembangunan industri dan penduduk negara, Vietnam Utara memberlakukan desentralisasi total ekonomi dan evakuasi sejumlah orang dari kota-kota.
Puncak Perang Vietnam pada tahun 1968, yaitu saat AS mengirimkan hampir setengah juta tentaranya ke Vietnam. Pasukan Australia, Selandia Baru, Korea Selatan, Filipina dan Thailand semuanya berjumlah 90.000 orang. Dan saat itu tentara Vietnam Selatan berjumlah 1,5 juta orang.
Front Pembebasan Nasional di bawah kepemimpinan komunis, yang diberi nama Vietkong oleh AS, memiliki kekuatan 400.000 pasukan.
Pada tanggal 1 Februari 1968, kekuatan Tentara Pembebasan Nasional memulai serangan Tet ke 105 kota-kota di Vietnam Selatan. Walaupun Vietkong berhasil dipukul mundur dan mengalami kekalahan (kecuali di Hué), serangan Tet ini merupakan saat yang menentukan dalam Perang Vietnam.
Serangan Tet mengakibatkan perubahan sikap AS. Setelah serangan Tet, pemerintahan AS tidak tertarik lagi ingin memenangkan perang. Tapi mereka hanya tidak ingin kehilangan reputasinya sebagai kekuatan militer terhebat.
Melalui operasi militer AS, angkatan udara AS melakukan pengeboman ke wilayah Vietnam Utara, dan berakhir pada Oktober 1968. AS mulai menarik kembali pasukan-pasukannya dari Vietnam.
Tahun 1969 di Paris, AS, Vietnam Selatan, Vietnam Utara dan Vietkong melakukan negosiasi untuk menarik seluruh pasukan AS dari Vietnam.
Pada tahun 1972, sebelum negosiasi Paris membawa hasil, AS telah mengurangi pasukannya sebesar 100.000 orang dari Vietnam.
Tanggal 30 Maret 1972, terjadi serangan komunis, tapi bukan oleh Vietkong melainkan oleh pasukan Vietnam Utara yang melewati garis demarkasi (17 derajat garis lintang utara) melanggar wilayah Vietnam Selatan. Pengeboman yang dilakukan secara terus-menerus oleh pesawat tempur AS, telah menyebabkan mundurnya pasukan Vietnam Utara.
Pada tanggal 27 Januari 1973, persetujuan gencatan senjata ditandatangani di Paris dan mulai diberlakukan sejak hari itu. Pada bulan Maret 1973, pasukan terakhir Amerika, meninggalkan Vietnam.
Dua tahun kemudian, Vietnam Utara dan kekuatan komunis Selatan memulai serangan dengan maksud untuk menguasai negara Vietnam Selatan. Beberapa minggu kemudian, tepatnya tanggal 30 April 1975, pasukan Vietnam Utara menduduki Saigon dan mengakibatkan berakhirnya perang yang telah berlangsung selama tiga puluh tahun.
Vietnam
Angkasa-online.com-Pada ajang perang Vietnam, persenjataan telah makin berkembang termasuk penggunaan pesawat-pesawat tempur jet yang bahkan telah memasuki era jet supersonik. AS menggunakan F-105 dan F-4 Phantom untuk menghadapi pesawat Rusia yang terdiri dari MiG-17 dan MiG-21.
Pada perang Vietnam inilah untuk pertama kali digunakan secara besar-besaran surface-to-air missile (SAM) sebagai salah satu komponen penting dalam sistim pertahanan udara. Teknologi elektronik juga menjadi sangat berpengaruh dalam perang ini dengan mulai banyak digunakannya bom laser-guided maupun yang optically-guided. Demikian pula penggunaan sistem deteksi rudal serta radar-jamming countermeasures. Juga roket baik yang air-to-air maupun yang air-to-ground.
Penggunaan kapal induk sebagai pangkalan pesawat-pesawat tempur menjadi begitu berperan dibanding dengan apa yang dilakukan pada Perang Dunia Kedua. Disamping itu dalam Perang Vietnam inilah dikembangkan sistem pengisian bahan bakar pesawat di udara oleh pesawat terbang tanker sebagai upaya AS dalam meningkatkan radius of action serta kemampuan manuver pesawat-pesawat tempurnya dalam melawan pesawat-pesawat produk Rusia.
Dalam ajang Perang Vietnam terlihat AS agak kewalahan dalam menghadapi keampuhan pesawat-pesawat tempur buatan Rusia. Untuk air-to-air combat Vietnam menggunakan MIG-17 dan MiG-19, sementara AS mengandalkan F-4 Phantom-nya. Pesawat AS lainnya yang banyak terlibat dalam perang Vietnam antara lain F-100, OV-10 Bronco, C-123, C-130 dan C-7 Trash Haulers, selain itu digunakan pula F-105, F-111 dan B-52 sebagai pembom.
Pada Perang Vietnam ini pulalah pesawat helikopter meningkat menjadi senjata tempur yang signifikan dengan pengembangan perannya dalam misi-misi observasi, combat tactical transport dan combat medical evacuation.
Tercatat pula dalam perang Vietnam ini, pengembangan pesawat C-47 Dakota yang dipersenjatai senapan mesin kaliber 12,7 mm di ekornya, sangat banyak membantu gerakan pasukan darat di bawah, pesawat ini dikenal kemudian dengan C-47 gun-ship.
Pada perang ini Rusia menggelar 2.300 surface-to-air missiles, ribuan penangkis serangan udara berbagai kaliber serta tidak kurang dari 180 pesawat MiG.
Diposting oleh
ilham egii maulana
di
21.00
1 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Perang Melawan Yahudi
Imam Hasan Al-Banna meyakini bahwa opsi yang harus dijalankan untuk membebaskan hak-hak yang telah dirampas oleh otoritas asing adalah perang. Sebagai wujud nyata dari keinginan ini Beliau mengutus batalyon-batalyon pasukan militer Ikhwanul Muslimin ke Palestina bahkan setelah itu Beliau mengutus ribuan para Mujahidinin ke Palestina.
Sebelum berakhirnya kekuasaan Inggris di Mesir tanggal 15 Mei 1948, para pemimpin Negara Arab berkumpul di Suriyah. Betepatan dengan pertemuan itu, Imam Hasan Al-Banna mengirimkan telegram kepada para pimpinan bangsa Arab yang menyatakan kesediaanya untuk mengutus puluhan ribu kader Ikhwanul Muslimin untuk berjihad ke Palestina. Gelombang pertama berjumlah berjumlah 10.000 orang mujahid yang akan berangkat dan mengejar syahid di Palestina.
Tapi rezim Nakrasyi yang loyal dan bekerja untuk pemerintah Inggris berupaya menghalang-halangi proses keberangkatan para Mujahidinin Ikhwanul Muslimin ke Palestina. Kondisi ini memaksa para Mujahidinin berjalan kaki menempuh jarak yang sangat jauh agar bisa sampai ke wilayah Palestina.
Pemerintahan Mesir yang pernah dipimpin rezim Ibrahim Abdul Hadi sangat populer dengan kekejaman dan kebengisannya terhadap kelompok Ikhwanul Muslimin. Ia sering menjerumuskan kader-kader Ikhwan ke penjara serta berkonspirasi untuk membunuh Imam Hasan Al-Banna. Melihat kondisi ini, para Mujahidinin Ikhwan yang sedang berjuang di Palestina, hati mereka pilu ketika mendengar informasi tentang kekejaman yang menimpa saudara-saudara mereka di Mesir yang tersiksa di tangan penguasa Mesir dan antek-anteknya.
Di sela-sela kondisi sulit yang menimpa para Mujahidin Ikhwan di Palestina pasca intimidasi terhadap kelompok Ikhwan dan penyitaan semua aset dan harta mereka, Imam Hasan Al-Banna masih berkeinginan kuat guna melanjutkan genderang jihad yang telah ditabuh di Palestina. Beliau menulis surat untuk para Mujahidin Palestina yang bertuliskan: “Tidak ada alasan bagi para Mujahidin Palestina dalam kondisi ini untuk kembali ke Mesir, selama di Palestina masih ada Yahudi walaupun cuma satu orang, berarti misi para Mujahidin Palestina belum usai”. Kemudian Beliau mengakhiri suratnya dengan untaian nasehat panjang. Intinya harapan terhadap para Mujahidin untuk tetap tenang dan menjaga hubungan baik antar sesama Mujahid.
Sebelum berakhirnya kekuasaan Inggris di Mesir tanggal 15 Mei 1948, para pemimpin Negara Arab berkumpul di Suriyah. Betepatan dengan pertemuan itu, Imam Hasan Al-Banna mengirimkan telegram kepada para pimpinan bangsa Arab yang menyatakan kesediaanya untuk mengutus puluhan ribu kader Ikhwanul Muslimin untuk berjihad ke Palestina. Gelombang pertama berjumlah berjumlah 10.000 orang mujahid yang akan berangkat dan mengejar syahid di Palestina.
Tapi rezim Nakrasyi yang loyal dan bekerja untuk pemerintah Inggris berupaya menghalang-halangi proses keberangkatan para Mujahidinin Ikhwanul Muslimin ke Palestina. Kondisi ini memaksa para Mujahidinin berjalan kaki menempuh jarak yang sangat jauh agar bisa sampai ke wilayah Palestina.
Pemerintahan Mesir yang pernah dipimpin rezim Ibrahim Abdul Hadi sangat populer dengan kekejaman dan kebengisannya terhadap kelompok Ikhwanul Muslimin. Ia sering menjerumuskan kader-kader Ikhwan ke penjara serta berkonspirasi untuk membunuh Imam Hasan Al-Banna. Melihat kondisi ini, para Mujahidinin Ikhwan yang sedang berjuang di Palestina, hati mereka pilu ketika mendengar informasi tentang kekejaman yang menimpa saudara-saudara mereka di Mesir yang tersiksa di tangan penguasa Mesir dan antek-anteknya.
Di sela-sela kondisi sulit yang menimpa para Mujahidin Ikhwan di Palestina pasca intimidasi terhadap kelompok Ikhwan dan penyitaan semua aset dan harta mereka, Imam Hasan Al-Banna masih berkeinginan kuat guna melanjutkan genderang jihad yang telah ditabuh di Palestina. Beliau menulis surat untuk para Mujahidin Palestina yang bertuliskan: “Tidak ada alasan bagi para Mujahidin Palestina dalam kondisi ini untuk kembali ke Mesir, selama di Palestina masih ada Yahudi walaupun cuma satu orang, berarti misi para Mujahidin Palestina belum usai”. Kemudian Beliau mengakhiri suratnya dengan untaian nasehat panjang. Intinya harapan terhadap para Mujahidin untuk tetap tenang dan menjaga hubungan baik antar sesama Mujahid.
Diposting oleh
ilham egii maulana
di
02.52
1 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Rabu, 24 November 2010
Akhir Perang Dunia II di Pasifik
* 6 Agustus 1945 - Bom Atom pertama, Little Boy dijatuhkan di Hiroshima dari sebuah B-29 Superfortress bernama Enola Gay yang diterbangkan Kol. Paul Tibbets.
* 8 Agustus 1945 - Uni Soviet mengumumkan perang terhadap Jepang kemudian menyerang Manchuria.
* 9 Agustus 1945 - Bom Atom kedua, Fat Man dijatuhkan di Nagasaki, juga dari B-29 bernama Bockscar yang diterbangkan May. Charles Sweeney – Kaisar Hirohito dan Perdana Menteri Jepang, Suzuki kemudian memutuskan melakukan perdamaian dengan Sekutu.
* 14 Agustus 1945 - Jepang melakukan penyerahan tanpa syarat, Jend. MacArthur ditunjuk untuk memimpin pasukan pendudukan di Jepang.
* 16 Agustus 1945 - Jend. Wainwright, seorang tahanan perang sejak 6 Mei 1942, dibebaskan dari sebuah kamp tahanan di Manchuria.
* 27 Agustus 1945 - B-29 menjatuhkan bantuan kepada tahanan perang Sekutu di Cina.
* 29 Agustus 1945 - Soviet menembak jatuh sebuah B-29 yang menjatuhkan bantuan pada tahanan di Korea; Pasukan AS mendarat dekat Tokyo untuk memulai pendudukan Jepang.
* 30 Agustus 1945 - Britania Raya menduduki kembali Hong Kong.
* 2 September 1945 - Upacara formal penyerahan Jepang diadakan di atas USS Missouri di Teluk Tokyo dengan 1.000 pesawat tempur terbang di atasnya; Presiden AS Harry S. Truman mendeklarasikan VJ Day.
* 3 September 1945 - Komandan Jepang di Filipina, Jend. Yamashita, menyerah pada Jend. Wainwright di Baguio.
* 4 September 1945 - Pasukan Jepang di Pulau Wake menyerah.
* 5 September 1945 - Britania mendarat di Singapura.
* 8 September 1945 - MacArthur memasuki Tokyo.
* 9 September 1945 - Jepang menyerah di Korea.
* 13 September 1945 - Jepang menyerah di Burma.
* 8 Agustus 1945 - Uni Soviet mengumumkan perang terhadap Jepang kemudian menyerang Manchuria.
* 9 Agustus 1945 - Bom Atom kedua, Fat Man dijatuhkan di Nagasaki, juga dari B-29 bernama Bockscar yang diterbangkan May. Charles Sweeney – Kaisar Hirohito dan Perdana Menteri Jepang, Suzuki kemudian memutuskan melakukan perdamaian dengan Sekutu.
* 14 Agustus 1945 - Jepang melakukan penyerahan tanpa syarat, Jend. MacArthur ditunjuk untuk memimpin pasukan pendudukan di Jepang.
* 16 Agustus 1945 - Jend. Wainwright, seorang tahanan perang sejak 6 Mei 1942, dibebaskan dari sebuah kamp tahanan di Manchuria.
* 27 Agustus 1945 - B-29 menjatuhkan bantuan kepada tahanan perang Sekutu di Cina.
* 29 Agustus 1945 - Soviet menembak jatuh sebuah B-29 yang menjatuhkan bantuan pada tahanan di Korea; Pasukan AS mendarat dekat Tokyo untuk memulai pendudukan Jepang.
* 30 Agustus 1945 - Britania Raya menduduki kembali Hong Kong.
* 2 September 1945 - Upacara formal penyerahan Jepang diadakan di atas USS Missouri di Teluk Tokyo dengan 1.000 pesawat tempur terbang di atasnya; Presiden AS Harry S. Truman mendeklarasikan VJ Day.
* 3 September 1945 - Komandan Jepang di Filipina, Jend. Yamashita, menyerah pada Jend. Wainwright di Baguio.
* 4 September 1945 - Pasukan Jepang di Pulau Wake menyerah.
* 5 September 1945 - Britania mendarat di Singapura.
* 8 September 1945 - MacArthur memasuki Tokyo.
* 9 September 1945 - Jepang menyerah di Korea.
* 13 September 1945 - Jepang menyerah di Burma.
Diposting oleh
ilham egii maulana
di
23.44
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Perang Dunia I dan II
Perang Dunia I
*Latar Belakang PD I
- Persaingan daerah pemasaran dan sumber bahan baku
- muncul persekutuan antarnegara Eropa:
~Tripple Entente[Perancis, Inggris, Russia]
`Tripple Alliance[Jerman, Italia, Turki]
- Terbunuhnya Pangeran Franz Ferdinand oleh seorang nasionalis Serbia
* Dalam PD I, Jerman mengalami kekalahan dan harus menandatangani perjanjian Versailes,
28 Juni 1919.
Akibat: dipersempitnya wilayah pihak Sentral [Jerman, Austria, Hongaria, Turki, Bulgaria]
*Tokoh-tokoh PD I
Tokoh yang menandatangani perjanjian Versailes:
- Woodrow Wilson [AS]-->mengajukan 14 pasal perdamaian [Wilson's Fourteen Points]
- Clemencau [Prc]
- Loyd George [UK]
* Akibat perang:
- Lahir negara-negara baru
- muncul faham diktatorisme, fasisme, komunisme.
- dibentuk LBB(sekarang PBB atau United Nation)
Perang Dunia II
*Latar Belakang PD II:
- Benito Mussolini di Italia mempelopori gerakan fasvio de combatimento,
dengan cita-cita membentuk Italia Raya
- Adolf Hitler, Jerman. Membentuk NAZI
- Tenno Meiji, Jepang. Fasis Militer.
*Jalannya perang:
- 1937, Italia menduduki Abessynia dan Jerman menyerang Polandia, 1 Sept 1939.
- Desember 1941, Jepang membom Pearl Harbour.
- Prc, UK membantu Polandia menghadapi Jerman.
- AS terlibat menghadapi aliansi Jerman, Italia, Jepang, setelah Pearl Harbour di bom
*Akhir Perang:
- Sekutu mendaratkan pasukan di PAntai Normandia, 6 Juni 1944
- Jerman menyerah pada Sekutu, Mei 1955
- Tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh AS.
- 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu
*Tanggal 17 Juli-2 Agustus 1945-->Konfrensi Postdam, utk mengakhiri perang:
Isi:
1. Jerman dibagi jadi Jerman Barat dan Jerman Timur
2. Jerman harus membayar pampasan perang
3. Angkatan perang Jerman dikurangi
4. Partai NAZI dihapus
5. Penjahat perang akan dihukum
* 8 September 1951-->Perjanjian San Francisco
Isi:
1. Jepang diperintah oleh tentara pendudukan AS
2. Jepang membayar pampasan perang
3. Daerah yang dikuasai Jepang dikembalikan ke pemiliknya
4. Penjahat perang akan dihukum
*Latar Belakang PD I
- Persaingan daerah pemasaran dan sumber bahan baku
- muncul persekutuan antarnegara Eropa:
~Tripple Entente[Perancis, Inggris, Russia]
`Tripple Alliance[Jerman, Italia, Turki]
- Terbunuhnya Pangeran Franz Ferdinand oleh seorang nasionalis Serbia
* Dalam PD I, Jerman mengalami kekalahan dan harus menandatangani perjanjian Versailes,
28 Juni 1919.
Akibat: dipersempitnya wilayah pihak Sentral [Jerman, Austria, Hongaria, Turki, Bulgaria]
*Tokoh-tokoh PD I
Tokoh yang menandatangani perjanjian Versailes:
- Woodrow Wilson [AS]-->mengajukan 14 pasal perdamaian [Wilson's Fourteen Points]
- Clemencau [Prc]
- Loyd George [UK]
* Akibat perang:
- Lahir negara-negara baru
- muncul faham diktatorisme, fasisme, komunisme.
- dibentuk LBB(sekarang PBB atau United Nation)
Perang Dunia II
*Latar Belakang PD II:
- Benito Mussolini di Italia mempelopori gerakan fasvio de combatimento,
dengan cita-cita membentuk Italia Raya
- Adolf Hitler, Jerman. Membentuk NAZI
- Tenno Meiji, Jepang. Fasis Militer.
*Jalannya perang:
- 1937, Italia menduduki Abessynia dan Jerman menyerang Polandia, 1 Sept 1939.
- Desember 1941, Jepang membom Pearl Harbour.
- Prc, UK membantu Polandia menghadapi Jerman.
- AS terlibat menghadapi aliansi Jerman, Italia, Jepang, setelah Pearl Harbour di bom
*Akhir Perang:
- Sekutu mendaratkan pasukan di PAntai Normandia, 6 Juni 1944
- Jerman menyerah pada Sekutu, Mei 1955
- Tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh AS.
- 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu
*Tanggal 17 Juli-2 Agustus 1945-->Konfrensi Postdam, utk mengakhiri perang:
Isi:
1. Jerman dibagi jadi Jerman Barat dan Jerman Timur
2. Jerman harus membayar pampasan perang
3. Angkatan perang Jerman dikurangi
4. Partai NAZI dihapus
5. Penjahat perang akan dihukum
* 8 September 1951-->Perjanjian San Francisco
Isi:
1. Jepang diperintah oleh tentara pendudukan AS
2. Jepang membayar pampasan perang
3. Daerah yang dikuasai Jepang dikembalikan ke pemiliknya
4. Penjahat perang akan dihukum
Diposting oleh
ilham egii maulana
di
05.50
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Selasa, 23 November 2010
WORLD WAR 2
Diposting oleh
ilham egii maulana
di
05.44
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Senin, 08 November 2010
Sejarah Point Blank
Keyboardku di tangan kiri, mouse di tangan kanan. Berjam-jam ku tak berdiri, mengatur serangan. Pernah dengar lirik lagu Saykoji yang judulnya “The Gamers”. Nih lagu cocok banget buat para gamers.
Ngomongin masalah game emang nggak pernah ada habisnya, apa lagi bagi pecinta game baik game online ataupun offline. Mungkin sebagian dari kita berfikir kalau game hanya sebuah hiburan buat ngisi waktu luang dan kesuntukan dalam melakukan aktivitas, seperti main game lewat ponsel, computer, laptop, PlayStation, PSP, Nintendo wii, atau Xbox. Eitss… jangan salah game juga bias menjadi media pembelajaran dan melatih daya ingat kita loh!
Game baru selalu bermunculan apalagi game yang bergenre perang seperti game yang saat ini sedang digandrungin oleh para gamers yakni Point Blank atau lebih terkenal dengan sebutan PB.
Sejarah singkat
Point Blank adalah game yang berjenis FPS Online yang merupakan hasil karya dari developer bermarkas di Korea. Mengisahkan imigran semakin bertambah banyak dan sebagian besar tidak mendapatkan pekerjaan serta terusir dari masyarakat, dalam mempertahankan hidup, sebagian para imigran melakukan berbagai macam tindakan criminal dan membentuk organisasi teroris.
Pemerintah akhirnya memutuskan untuk memberntuk suatu organisasi khusus yang dinamakan Counter Terrorist dalam menghadapai organisasi teroris yang dinamakan Free Rebels.
Map/ Area Pertempuran
Meliputi Death Match, Site Explotion, dan Destruction Mission. Dengan total 19 peta yang akan menjadi arena berperang, dimana tiap peta telah didesain dengan sedemikian detil agar gamer dapat menerapkan taktik dan strategi baik untuk penyerangan maupun bertahan.
Selain itu juga menyediakan 49 jenis senjata yang dapat dipilih. Dimana meliputi senjata utama, senjata sekunder, dan granat lempar. Seperti senjata handgun, machinegun, sniper, granat asap, dan sebagainya.
Gamer juga dapat menggunakan gadget pendukung lainnya, seperti Night Vision untuk melihat di tempat yang gelap. Disamping itu, game ini juga memfitur Private Room dan Rangking system serta Clan system dengan sebanyak 22.500 Clan Marks yang dapat dipilih.
Kemudian Point Blank juga menyediakan fasilitas AI Bots untuk menemani gamer dalam bermain ataupun hanya sekadar melatih skill. Ai Bots tersebut dapat juga di setting tingkat kesulitannya, mulai dari tingkat yang paling mudah hingga ke paling susah.
Nah, tidak ketinggalan juga di game ini para gamers dapat memilih ingin bermain sebagai kelompok Counter Terroris (CT) ataupun Terrorist. Tiap kelompok memilki 4 karakter yang dapat dipilih, dengan 2 karakter laki-laki dan 2 karakter wanita. Untuk kelompok CT terdiri dari Leopard, Acid Pool, Keen Eyes, Hide. Kemudian pada kelompok Terrorist terdiri dari D-Fox, Red Bulls, Tarantula, dan Viper Red.
Berikut Biodata Char Point Blank:
CT FORCE
Usia: 35 tahun, Tinggi: 180cm, Berat: 80kg
Pada usia 17 tahun dia melakukan imigrasi ke United States bersama dengan seluruh keluarganya. Karena merupakan keturunan Asia dia selalu diganggu oleh teman sekolahnya. Setelah lulus dari universitas pada 22 tahun dia langsung mendaftar untuk menjadi U.S Army. Pada usia 24 tahun dia sudah menjadi anggota dari Green beret special force.
Dia kemudian mendapatkan pangkat Sergeant pada usia 33 tahun. Setelah itu, dia kembali ke tempat kelahirannya untuk menikmati hidup. Tidak lama kemudian terdengar kabar bahwa pemerintah pusat ingin merekrut semua prajurit yang handal untuk membentuk team melawan para terroris yang semakin merajalela. Team tersebut dinamakan Ct-FORCE. Green beret mendapatkan perintah untuk mencari seseorang yang mempunyai kemampuan yang tinggi untuk bergabung dengan CT-FORCE melawan teroris. Pada saat bergabung dengan CT-FORCE dia mendapatkan panggilan "Leopard".
Acid Pool (Paul)
Usia: 25 tahun, Tinggi: 179cm, Berat: 75kg
Lulus sebagai polisi terbaik dari University of Elite Police dan mempunyai pembawaan yang cool. Akan tetapi karena gaya bicaranya yang lucu maka dia diberikan nickname "Acid Pool" oleh teman-temannya
Setelah lulus dia kemudian mendaftar untuk menjadi polisi. Karena mempunyai kemampuan yang tinggi dan selalu memiliki taktik yang baik, dia kemudian ditugaskan untuk bergabung dengan CT-FORCE.
Untuk membuktikan loyalitas dan kepercayaanya kepada pemerintah, dia siap untuk melawan Free Rebels yang semakin merajalela.
Hide
Usia: 28 tahun, Tinggi: 177cm, Berat: 55kg
Dia lahir di Inggris, kedua orangtuanya merupakan mantan prajurit di Tokyo. Pada usia 19 tahun dia mendaftarkan diri untuk menjadi infantry pada British Army. Menginjak usia 22 tahun dia menjadi prajurit yang paling terkenal di British Army karena memiliki taktikal support dan kemampuan yang tinggi.
Di usia 26 tahun dia mendapatkan pertempuran yang keras, sehingga menimbulkan luka pada wajahnya. Karena kemampuan dan pengalamannya CT-FORCE tertarik untuk merekrut dirinya
Karena berasal dari negara asing dia diberikan nickname "Hide". Akan tetapi karena sifatnya yang penyendiri dia kurang dapat bergaul dengan sesamanya dalam CT-FORCE Dengan potongan rambut yang pendek dan hitam serta bekas luka pada wajahnya, membuat dia terlihat sangat dingin.
Keen Eyes (Ayse)
Usia: 26 tahun, Tinggi: 178cm, Berat: 53kg
Merupakan keturunan campuran antara penduduk asli dan pendatang.
Dia mempunyai kemampuan yang tinggi dan merupakan salah satu pimpinan dari kepolisian. Karena alasan ini CT-FORCE berniat untuk mengajaknya bergabung. Karena merupakan keturunan campuran dan memiliki mata yang tajam maka teman-temannya menjulukinya "Keen Eyes".
Merupakan satu-satunya keturunan campuran di kepolisian.
FREE REBELS
D-Fox
Usia - 29 tahun, Tinggi - 180cm, Berat - 78kg
Kedua orang tuanya berasal dari Timur Tengah dan Asia. Meskipun campuran dia memiliki fisik yang baik. Pada usia 20 tahun dia telah menjadi Lieutenant dan telah melakukan banyak misi khusus. Pada usia 25 tahun dia telah menjadi Team leader. Dia terkenal karena tidak pernah meninggalkan jejak di setiap pertempuran.
Di usia 26 tahun dia telah menjadi seorang Army Ranger. Tidak lama setelah itu dia mendapatkan suatu tugas rahasia dari pemerintah. Akan tetapi karena ada kesalahan informasi dari pemerintah, seluruh anggota teamnya terbunuh. Pemerintah melimpahkan semua kesalahan kepada dirinya atas kejadian itu. Tidak terima perlakuan pemerintah, dia kemudian memberontak dan bergabung dengan Free Rebels
Untuk mengenang dan menghormati teman-temannya yang telah terbunuh di medan perang dia kemudian menamai dirinya Desert Fox, yang kemudian disingkat menjadi �D-Fox�. Pada suatu misi dia tidak sempat untuk melarikan diri sebelum bomb yang dipasang meledak, sehingga tanganya terluka. Oleh karena itu dia selalu menggunakan sarung tangan.
Red Bulls
Usia - 32 tahun, Tinggi - 182cm, Berat - 85kg
Karena hanya seorang imigran dia tinggal di desa kecil bersama orang tuanya.dan imigran lainnya. Dia juga merupakan pemain bola yang hebat.
Sesaat setelah menerima gelar MVP pada kejuaraan sepakbola, dia mendengar kabar bahwa kedua orangtuanya terbunuh pada saat mempertahankan desa mereka dari pemerintah yang ingin menghancurkan desa tersebut. Dia segera pulang ke desanya, akan tetapi dia hanya menemukan desanya yang telah hancur lebur. Hatinya penuh dengan amarah dan kebencian kepada pemerintah. Kemudian dia bergabung dengan Free Rebels untuk membalaskan kematian orang tuanya.
Memiliki fisik seorang pemain bola dan mempunyai mata yang tajam seperti banteng membuat teman-temannya di Free Rebels memanggilnya �Red Bulls�
Tarantula
Usia - 24 tahun, Tinggi - 179cm, Berat - 56kg
Dia terlahir di keluarga imigran. Kehilangan kedua orang tuanya pada waktu kecil karena kecelakaan, kemudian diadopsi oleh keluarga lain.
Hari demi hari dilalui di keluarga barunya. Akan tetapi sifat rasis dari ayah angkatnya semakin lama semakin besar dan memperlakukan dirinya secara kasar. Suatu hari dia menemukan revolver di lemari, kemudian dia mengambil revolver itu dan menembakkanya ke dada ayah angkatnya. Akibat insiden ini dia dimasukkan ke dalam penjara. Dalam penjara dia sering dipanggil dengan sebutan �Tarantula�.
Setelah beberap tahun dia bebas dari penjara.Kemudian dia mendengar kabar bahwa para imigran selalu mendapatkan diskriminasi, hal ini membuatnya sangat marah. Kemudian dia memustuskan untuk bergabung dengan Free Rebels.
Viper Red
Usia - 26 tahun, Tinggi - 178cm, Berat - 58kg
Dia mengikuti jejak ayah angkatnya yang berasal dari Perancis untuk menjadi seorang bodyguard. Kemampuan bertarung dan daya tahan tubuhnya telah ditempa dengan baik dari waktu kecil. Dia diadopsi oleh seseorang dari negara lain 25 tahun yang lalu, karena ibunya akan menjalankan suatu misi rahasia. Sekarang dia berusaha untuk mencari dan menemui ibunya kembali. Dia kemudian mendapatkan kabar bahwa ibunya adalah seorang Free Rebels dan telah terbunuh oleh pemerintah pada saat pertempuran demi melindungi imigran dari Amerika Latin. Mendengar itu dia kemudian memutuskan untuk bergabung dengan Free Rebels untuk membantu para imigran yang tertindas dan membalaskan dendam ibunya.
Tidak seperti wanita yang lainnya. Dia mempunya kecepatan yang tinggi dan kekuatan yang besar. Dia juga ahli dalam menyusun taktik dan selalu bergerak licin seperti ular pada saat di medan pertempuran. Dia tidak menyukai sinar matahari dan selalu menggunakan kacamata hitam.
Diposting oleh
ilham egii maulana
di
02.47
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest